Semua arsitek tua yang berjaya, dulunya juga gak ada yang kenal, gak ada proyek, gak ada yang percaya

Arsitek itu karir yang lama banget, kebayang gak susahnya untuk menyelesaikan satu bangunan. Profesi lainnya bisa lebih cepat jadinya. Motong rambut, kita anggap saja pekerjaan 1 jam. Grafis? 1 minggu mungkin? Video? 1-2 bulan? Interior desain? 3-4 bulan, arsitektur? 1 tahun? 1.5 tahun mungkin rata-rata. Teman-teman di dunia kreatif lainnya tentu akan bercerita ada beberapa proyeknya yang lama, tapi yang pasti mereka bisa lebih cepat juga. Arsitektur, tidak mungkin lebih cepat, ada persiapan tanah, struktur, finishing, interior, ya apapun itu memang tidak bisa instan. Nah, bila memang seperti itu, berapa banyak proyek yang bisa kita hasilkan dalam waktu 5 tahun? dan berapa banyak dari proyek tersebut yang benar-benar menunjukkan kemampuan kita? sungguh lama, dan sungguh sulit.

Tapi ya, tentu, semuanya mengalaminya, dan tidak ada yang 'give up', semuanya

Personal Notes

Pada akhirnya, pertanyaan kepada diri sendiri adalah, dimana fungsi saya didalam lingkungan sosial kita. Fungsi saya terhadap pasangan saya, fungsi saya terhadap anak-anak, keluarga, teman, kenalan dan publik.

Fungsi disini saya maksud adalah apakah kita dibutuhkan, atau berguna bagi mereka? Wajar kalau saya terkadang lupa akan pertanyaan tersebut. Saya selalu memikirkan apa yang orang lain bisa berikan kepada saya, mulai dari teman berbicara, bekerja, tertawa, mendengar keluh kesah atau mencurahkan kasih.

Setiap 'nama' orang-orang yang saya kenal masing-masing mempunya fungsi tersebut. Kalau saya perlu teman tertawa, saya tahu siapa yang harus saya temui, kalau saya perlu teman bertukar pikiran, saya juga tahu siapa orang yang baik untuk topik tertentu.

Yang sangat jarang kita pikirkan adalah, siapa saya dimata mereka? Apa yang mereka harapkan dari saya, kenapa mereka menghubungi saya? atau bahkan kenapa mereka pun 'mau' untuk bertemu atau berbicara dengan saya?

Memahami diri sendiri memang memerlukan waktu, mungkin a life time search. Untuk keperluan diri sendiri, kemana arah hidup kita, apa tujuan hidup memang tidak mudah. Tetapi untuk fungsi sosial kita, parameternya justru 'image' siapa diri kita dilihat dari luar. Siapa saya, menurut diri sendiri belum tentu sama dengan apa yang orang liat dari luar.

Untuk ukuran orang Indonesia, saya termasuk cukup tinggi, hampir 180 cm. Tapi saya sendiri, tidak merasa saya setinggi ukuran kenyataannya. Pernah dulu sewaktu dikampus, ketika sedang duduk menggambar di studio, ada teman saya berdiri disamping meja saya, saya melihatnya sebagai sosok yang tinggi dan besar. Herannya, ketika saya lalu berdiri menghampirinya, justru saya jauh lebih tinggi dibandingkan teman saya tersebut. Disitu saya baru sadar, seberapa 'besar dan tinggi' saya dimata orang lain.

Bukan berarti saya tidak tahu bila saya tinggi, namun saya tidak pernah melihat dari perspektif orang lain untuk 'masalah' tinggi badan tersebut. Lalu saya mulai membayangkan apa yang ada di benak orang lain ketika berbicara dengan saya, ketika mereka melihat saya, atau bahkan orang dewasa yang memiliki tubuh yang kecil dan berdiri disamping saya di dalam lift.

Kenyataan yang sama juga saya hadapi dengan siapa saya sebagai seorang Arsitek. Apa yang saya bayangkan, belum tentu sama dengan persepsi orang lain. Beberapa tahun ini saya melukis dan membuat produk desain. Buat saya, kegiatan ini tidak ada pengaruhnya dalam kinerja saya sebagai seorang arsitek, tetapi tidaklah mengherankan bila publik melihatnya bahwa saya sudah tidak tertarik dibidang arsitektur atau terlalu sibuk untuk mengurusi 'proyek kecil' mereka.

Tetapi juga bisa orang lain melihat kegiatan saya sebagai sesuatu yang positif. Yaitu bahwa saya bisa menghasilkan karya yang lebih baik justru kegiatan saya yang diluar Arsitektur tersebut.

Tugas kita untuk mencari lingkungan atau tempat dimana kita justru dibutuhkan. Seperti kebun durian tersebut. Lingkungan yang menganggap kita bukanlah orang yang mereka butuhkan, sebaiknya kita tinggalkan. Mulailah untuk mencari lingkungan yang dimana kita adalah orang yang dibutuhkan oleh mereka. Bila kita sudah ada dilingkungan yang tepat, tinggal kita terus bekerja sehingga, kita dapat kesempatan untuk 'medapatkan durian' tersebut.